Book Review: Can’t Teach An Old Demon New tricks

Judul Buku: Can’t Teach An Old Demon New tricks

Pengarang: Cara Lockwood

Penerbit: Elex Media Komputindo

Bahasa: Indonesia

Halaman: 376

Rachel Farnsworth adalah seorang ibu rumah tangga biasa dengan suami yang sangat pemalas, Kevin. Rachel tidak pernah percaya pada hal-hal yang berbau paranormal ada di Dogwood. Sampai anak lelakinya yang baru berumur satu tahun, Cassidy, membakar lilin ulang tahunnya hanya dengan satu tiupan. Rasanya ada sesuatu yang sangat salah dengan anaknya.

Tak hanya kabur meninggalkan Rachel dan Cassidy, Kevin juga membawa seluruh tabungan. Rumah yang mereka naungi ternyata akan disita oleh pihak Bank beberapa hari ke depan karena hutang yang diam-diam Kevin ambil. Dan kekcauan terakhir, rumah Rachel diobrak-abrik oleh beberapa pria yang mencari suaminya. Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah Rachel. Sampai akhirnya, munculah Sam. Dari Sam, Rachel menyadari bahwa anaknya adalah manusia setengah setan.

Sam adalah malaikat terbuang yang menjadi pembunuh bayaran terhebat yang sedang dalam proses menjadi manusia biasa. Selama dua millennia ini Sam sibuk mengejar Iblis Kemalasan yang bernama Pan, yang bersembunyi dalam tubuh Kevin Farnsworth. Bersama dengan Rachel, Sam memburu Pan dan mulai ragu, haruskan ia tetap menjadi pembunuh bayaran hebat atau menjadi manusia biasa dan hidup bahagia dengan Rachel.

——————————————————————————–

Ok jadi itu sinopsisnya, singkat aja ya (pe-review yang malas). Novel ini bergenre fiksi (ya iyalah, setan dan malaikat gitu loh..) dan nggak perlu mikir (banget). Novelnya sendiri udah aku beli dari mmmmm 1-2 tahun yang lalu. Baru kemaren aku baca dengan niat kalo jelek cukup 1 bab aja deh dan eh kok langsung habis. Ternyata seru juga.

Gaya penulisan Cara Lockwood, asik, bahasanya simple dan nggak menye-menye. Standar novel yang dari luar negri kan biasanya ada “olahraga keringat”-nya, if you know what I mean *smirk*.. Nah di buku ini nggak ditulisin secara vulgar, puitis ato norak seperti novelnya Sydney Sheldon, Nora Roberts ato novel Harlequin *smirk*. Ditulisnya ya, “Olahraga keringat yang terlalu memalukan kalau detailnya dipaparkan disini.”. Aahahahahaha.. Tapi yah standar novel cinta, cowonya perfect (bodinya) dan cewenya juga nggak kalah perfect (bodinya). Padahal cewenya ibu beranak satu kayak akuuuu… Ahahahaha… Namanya juga novel, kok malah jadi curhat dewe..

Untuk beberapa adegan, rasanya kok terlalu maksa ya.. Well, iya sih. Angel, demon.. Jatuh nggelundung dari atas motor ya nggak bakal  lecet. Trus ada kisah tokoh tambahan yang terlewat juga ditulisin sama penulisnya. Lupa sih tepatnya gimana. Tapi misal nih ada tokoh tambahan A dan tambahan B lagi gebuk-gebukan di atas tebing, nah penulisnya lupa nulisin itu yang menang sapa. Gitulah perumpamaannya. Kayaknya. Hummm. Iya. Gitu deh.

Overall, not bad lah novelnya. Ringan, cukup seru, bikin cengar-cengir.. Ok lah untuk mengisi waktu. ^^

Book Review: The Vampire Diaries (The Awakening)

Setelah lama sekali nggak post tentang review buku, well, here it is.

Judul Buku :  The Vampire Diaries (The Awakening)

Pengarang :  L. J. Smith

Penerbit :  Atria

Bahasa :  Indonesia

Halaman :  281

Bercerita mengenai perempuan muda bernama Elena Gilbert yang menjadi ratu sekolah. Digilai lelaki dan diidolakan wanita. Suatu hari datanglah murid baru bernama Stefan Salvatore. Tampan dan ia satu-satunya lelaki yang tidak menghiraukan Elena. Hal ini malah membuat Elena ingin menaklukannya. Stefan mempunyai rahasia gelap dan ia tidak ingin siapapun mengetahuinya. Semenarik apapun Elena, Stefan memilih menjauhinya. Sampai akhirnya Stefan tidak bisa berkata tidak.

Saat kisah keduanya mulai terjalin, datanglah Damon Salvatore, kakak Stefan. Tampan, dingin, membenci Stefan, juga memiliki rahasia gelap dan ia juga menginginkan Elena. Dan dengan hadirnya Damon, apakah Elena tetap akan memilih Stefan?

—————————————————————-

Ok. First of all, cerita Vampire Diaries versi novel ini beda banget sama filmnya. Kejadian penting yang dialami tokokhnya kurang lebih sama, tapi dengan urutan maupun tokoh yang berbeda.

Awalnya aku baca buku ini ya karena penasaran. Filmnya lumayan, walau nontonnya sering di skip. Trus aku baru deh baca novelnya. Dan, karekter tokohnya beda. Terutama Elena. Kesanku setelah baca novelnya tu si Elena ini cewe yang maunya jadi nomer 1. Maunya digilai lelaki. Dan berkesan keinginannya buat ngedapetin Stefan itu egois. Bisa-bisanya dia bersumpah darah dengan kedua temen deketnya agar mereka mau melaksanakan keinginan Elena dalam misinya mendapatkan Stefan. What kind of friend she is? Gitu amat sih…

Walau secara garis besar aku lebih suka jalan cerita kisahnya di novel, kayaknya aku nggak bakal beli lanjutannya lagi deh. Cukup baca aja di wikipedia. ^^

Movie & Books

Dari awal Januari kemaren dah bilang mau ngikutin Dindun, nyatet buku dan film yang ditonton bulan itu. Tapi.. niat cuman setipis jaring laba-laba, jadi ya…………….. baru ditulis sekarang deh.

Buku:

Catching Fire oleh Suzanne Collins *dari Februari bacanya*

…… nggak ada lagi, sisanya komik thok.

Film:

  • Friends Season 1 Full
  • Friends Season 2 Episode 1-15
  • Vampire Diaries Season 1 Full
  • Vampire Diaries Season 2 Episode 1-16
  • Monk Season 1 Full
  • Monk Season 2 Full
  • Australia MasterChef Season 2 Episode 60an – 84
  • Fringe Season 1 Episode 1-17

Curhatan Buku Singkat Tak Penting

Entah kenapa, aku, nyun dan dina sedang hobi menumpulkan wishlist yang dilanjutkan dengan belanja buku di toko buku online. Yah.. Well, aku sih udah hobi belanja buku online dari dulu. Nggak capek berdiri di Gramed milih buku trus diskon lagi up to 30% (kalo pre-order).

Anyway, dengan hobi yang mendadak marak ini, salah satu rencanaku untuk tahun 2011 bisa gagal ^^”. Menyelesaikan semua buku yang sudah terbeli sebelum Juni 2011. Kenapa gagal? Sebabnya akan dijabarkan di dalam cerita bawah ini…

*lanjutannya nggak penting kok.. ^^*

Continue reading

Say No To Drama

Dari dulu aku nggak suka drama. Novel, film or anything yang ber-genre drama. Beneran nggak suka.

Bukan karena aku berhati batu, justru karena aku berhati lembut, selembut arum manis *hehehe*. Nggak kuat sama jalan ceritanya. Bisa jadi sedih seharian. Kepikiran terus sama jalan ceritanya. Nonton india aja aku bisa nangis kejer sampe bikin heboh orang serumah :p. Iya. Tau. Itu fiksi. Bo’ongan. Tapi tetep aja.. Hati dan pikiran bakal lari ke situ mulu.

Dan aku nggak suka cerita yang nggak happy ending.

Kalau A suka sama B, A harus jadi sama B. Walau ujung-ujungnya harus berpisah karena nantinya si B mati karena kanker, tapi asal mereka sempet hepi bersama menurutku OK aja. Yang paling aku benci itu kalo A dan B udah jadi tapi harus berpisah karena (misal) cita-cita yang berbeda. Si cita-cita ini begitu pentingnya. Impian dari kecil. Yang selalu diusahakan sejak kecil. Penting banget deh pokoknya. Dan mereka pisah karena jalan menuju cita-cita mereka itu berbeda.

Argh! Benci. It’s just a stupid book gt loh! Masa aku jadi kepikiran mulu. Udah 4 hari..

Yah akhirnya si A dan B berhasil mencapai cita-citanya sih. Sama-sama udah bisa move on dan bahagia dengan kehidupan masing-masing. Bahkan si A mau menikah dengan sahabatnya, si C. Tapi tetep aja! A dan B, they’re supposed to be together.

I hate it. I hate drama! 😥